Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Tingkatkan Daya Gempur, Australia Pesan MBT Abrams dan Helikopter CH-47F Chinook
Pada awal bulan Mei menjelang Hari Raya Idul Fitri kali ini, di segmen pertahanan, beberapa negara ternyata sedang berupaya menambah kekuatan militernya. Pada tulisan sebelumnya ane sudah membuat thread mengenai kedatangan 4 unit Rafale ke India, dengan begitu mereka resmi memiliki satu skadron jet tempur Rafale. Sementara itu dari Negeri Piramid, Mesir resmi memesan 30 unit jet tempur Rafaledari Prancis.

Dan kabar terbaru, giliran Negeri Kanguru yang mengkonfirmasi penambahan alutsista untuk militernya, jika India dan Mesir memesan jet tempur baru, maka Australia akan kedatangan MBT Abrams dan helikopter CH-47F Chinook. Selain dua alutsista tersebut, melalui program Land 400 Phase, Negeri Kanguru sedang mencari IFV (Infantry Fighting Vehicle) roda rantai baru.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 2021 di Canberra, Lynx KF41 buatan Rheinmetall Defence dan Redback buatan Hanwha Defence diperlihatkan secara statis. Keduanya akan melakukan berbagai tahap uji coba untuk menggantikan ranpur M113. Pada kesempatan kali ini ane mau membahas soal pengadaan MBT Abrams dan helikopter CH-47F Chinook, pembahasan Land 400 Phase akan ane buatkan thread tersendiri nanti. Ane mulai pembahasan kali ini dari segmen MBT.




Ilustrasi: General Dynamics



Dikutip dari eurasiantimes.com (30/4/2021), Defense Security Cooperation Agency (DSCA) sudah memberi persetujuan terkait rencana Australia untuk mengakuisisi paket MBT Abrams berikut perlengkapan pendukung senilai US$ 1,68 miliar. Persetujuan dari DSCA itu kini telah dirikim ke Kongres untuk persetujuan lebih lanjut.

Rincian paket MBT (Main Battle Tank) alias tank tempur utama yang dibeli oleh Australia mencakup 160 unit struktur chasis M1A1 Abrams, dimana chasis tersebut akan digunakan untuk memproduksi 75 unit M1A2 SEPV3 Abrams. Dalam paket tersebut juga mencakup 29 unit M1150 Assault Breacher Vehicle, 18 unit M1074 Joint Assault Bridges, 6 unit M88A2 Hercules Combat Recovery Vehicles dan mesin turbin gas 122 AGT1500.

Penjualan MBT Abrams ke Australia guna membantu mereka menghadapi ancaman saat ini dan di masa depan, dengan meningkatkan daya gempur serta kemampuan bertahan pasukan Australia. Yang tak kalah penting, turut membantu AS mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional. Pihak DSCA juga memberi persetujuan untuk penjualan helikopter angkut berat Chinook senilai US$ 259 juta.




Ilustrasi: armyrecognition.com



Dari penjualan dua alutsista di atas, untuk jatah MBT akan disediakan oleh kontraktor AS, sedangkan helikopter akan diambil dari stok Angkatan Darat Amerika. DSCA mengatakan bahwa penjualan helikopter tersebut tidak akan mempengaruhi tingkat kesiapan tempur militer AS.

Saat ini, Angkatan Darat Australia mengoperasikan 59 unit M1A1 Abrams yang didatangkan lewat skema kredit lunak FMS (Foreign Military Sales), unit perdana diterima pada tahun 2007. M1A1 Abrams yang dibeli Australia waktu itu berasal dari surplus stok Angkatan Darat AS yang belum dikonversi ke standar M1A2, dan akan diretrofit dengan kemampuan AIM (Abrams Integrated Management).

Versi AIM dari M1A1 Abrams dibuat agar tank dapat dioperasikan dengan baik pada era modern, di mana pertempuran berbasis informasi yang terpadu. Program AIM dimulai pada bulan Desember 1996, dengan kontraktor utama GDLS (General Dynamics Land Systems) yang menerima US$ 20,7 juta dolar untuk refurbish 45 M1A1 selama lima tahun. Waktu itu GDLS membangun ulang seluruh M1A1 yang diikutkan dalam program di Anniston Army Depot.




Ilustrasi: US Army



MBT Abrams milik Australia menggunakan meriam kaliber 120 mm M256, merupakan meriam Rheinmetall L44 yang dipasok oleh Jerman. Untuk amunisinya, pabrik Alliant Technisystem yang dikontrak Angkatan Darat AS mampu membuat berbagai macam amunisi 120 mm, bahkan mengembangkan munisi berbasis DU (Depleted Uranium) tipe M829A1.

Abrams termasuk MBT yang memanjakan krunya, dalam hal kenyamanan berkendara serta peralatan pendukung yang digunakan oleh penembak maupun komandan. Untuk penembak memiliki gunner primary sight dengan dua day optics, satu untuk jarak jauh dengan magnifikasi 3x-10x, sementara satu optik lainnya tanpa pembesaran digunakan untuk kewaspadaan maksimal terhadap sasaran.

Pada kontrol kendali penembakan buatan General Dynamics Kanada juga dibuat sederhana, di mana penembak tinggal menempatkan retikula di dalam GPS dan menembakan laser rangefinder buatan Raytheon untuk menentukan jarak. Dengan dibelinya 75 unit M1A2 SEPV3, maka kelak Angkatan Darat Australia total akan diperkuat 134 unit MBT Abrams, saat ini mereka memiliki 59 unit M1A1 Abrams.




Ilustrasi: Boeing



Selain menambah jumlah tank tempur utama, seperti yang sudah ane sebut diatas, Negeri Kanguru juga berupaya menambah helikopter angkut kelas berat CH-47 Chinook. Meski punya anggaran militer yang besar, pada proses akuisisi helikopter ini, Pemerintah Australia memilih membeli helikopter bekas. Untuk urusan persenjataan, jika ada urusan yang sifatnya mendesak. Beli barang bekas asal berkualitas tentu tidak dilarang.

Bersamaan dengan persetujuan atas pembelian paket MBT M1A1 Abrams dengan nilai US$ 1,68 miliar, Defense Security Cooperation Agency (DSCA) pada tanggal 29 April 2021 juga memberi persetujuan kepada Australia untuk membeli 4 unit helikopter angkut berat Chinook dengan nilai US$ 259 juta. Paket pembelian MBT Abrams dan paket 4 Chinook, statusnya adalah barang bekas pakai milik US Army.

Dikutip dari janes.com (30/4/2021), meski Australia membeli helikopter bekas, dalam paket penjualannya sudah mencakup dukungan suku cadang dan beragam peralatan pendukung. Empat unit Chinook yang dibeli Australia adalah jenis Chinook CH-47F. Sebagai informasi, saat ini Angkatan Darat Australia sudah mengoperasikan 10 unit Chinook CH-47F untuk menggantikan CH-47D yang sudah dioperasikan sejak tahun 1995. Armada Chinook milik Australia sendiri ditempatkan di Townsville, Queensland.




CH-47D.

Foto: Dokumentasi RNLAF



Varian CH-47F dikembangkan dari varian CH-47D, pada varian CH-47F pihak Boeing memakai mesin baru, peningkatan kekuatan airframe, dan sistem avionik baru. Sementara itu, CH-47A meluncur perdana pada tahun 1962, sementara CH-47F terbang perdana pada tahun 2001, dan produksi secara komersial dilakukan pada tahun 2006. Karena jumlah populasi CH-47D yang cukup banyak, Boeing kemudian menawarkan varian CH-47F yang berasal dari standard CH-47D.

Dan sebagian besar CH-47F milik Australia punya konfigurasi yang sama dengan yang digunakan oleh US Army, namun ada beberapa penambahan. Seperti rem rotor dan titik pengikat (tie-down points), untuk memfasilitasi operasi dari kapal induk helikopter (LHD Canberra Class). Selain itu ada penambahan miniguns dan pelindung balistik pada bagian bawah lantainya.

Sebagai sekutu strategis, maka wajib hukumnya bagi Paman Sam untuk memenuhi kebutuhan alutsista Australia. Meskipun yang diberikan barang bekas, tidak ada istilah 'downgrade' untuk pesanan dari Negeri Kanguru. Di lain sisi, membeli barang bekas adalah langkah yang tepat bagi Australia saat ini. Pasalnya, jika mereka membeli barang baru, kemungkinan barang tersebut tidak akan datang dalam waktu singkat, dan harganya sudah pasti mahal. Untuk kebutuhan yang mendesak, alutsista 'second hand' saat ini masih menjadi pilihan yang tepat.




CH-47F pesanan Singapura.

Ilustrasi: Boeing



-----



Lalu bagaimana dengan Indonesia ? Dulu sempat heboh pengadaan CH-47F terbaru untuk TNI AD, tapi empat tahun berlalu sejak berita tersebut dipublikasikan, sampai saat ini helikopter yang dimaksud tak kunjung datang. Jika kebutuhannya mendesak, kenapa pemerintah tidak beli bekas saja ? Kalau memaksakan membeli baru, kemungkinan prosesnya akan lama, dan tentu harganya akan mahal. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang.

Nah, demikian sedikit update berita lagi dari segmen pertahanan, kali ini dari Australia. Terimakasih sudah membaca tulisan ane dari awal hingga akhir, sampai jumpa lagi di update berita militer yang lainnya emoticon-Angkat Beer




Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi Gambar: google image dan berbagai sumber
preman.sosmed
orgbekasi67
eyefirst2
eyefirst2 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.8K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan