Ada permintaan pertemanan dr nama yg tdk aku kenal. Ada 57 teman yg sama,mulai dr kwn SMA,kwn kuliah,dan beberapa kwn organisasi yg pernah aku ikuti. Aku lihat foto profilnya,lumayan cantik,langsung saja aku terima pertemanannya.
"Thanks ya bg atas konfirmasinya. Apa kabar? Masih di banjarmasin kah...???"
Tiba2 dia mengirim pesan via messenger.
Aku makin penasaran,aku lihat lg foto profilnya dg seksama,tetap saja aku tdk kenal.
Aku lihat foto2 postingannya yg lain,ternyata dia hobby mendaki gunung juga. Ada jg bbrp foto postingannya yg memakai jas warna putih dg stetoskop yg dikalungkan di lehernya.
Aku makin penasaran,aku baca setiap komentar yg ada di foto tersebut,ternyata dia skrg bekerja di kota ini juga,dokter disalah satu rmh sakit terbaik di kota banjarmasin.
Aku pandang lagi foto itu,dia terlihat sangat cantik dan pintar. Bagaimana mungkin aku bs lupa sm cewek secantik dan sepintar itu. Biasanya ada cewek cantik,tp oon. Banyak jg yg pintar,tp kurang menawan.
Sepakat atau tidak,tp itu lah realitanya...
Daripada pusing,aku balas saja pesannya dg hati-hati. Sambil menunggu balasan darinya lagi,aku berusaha keras utk membongkar seluruh kenangan,siapa kira2 dia...???
Apakah org yg mau nagih hutang?
Org yg keliru mengira aku temannya?
Penipu atau org sakit jiwa?
Obrolan demi obrolan berlanjut,setengah jam pertama lewat,tp masih gelap,tetap saja aku tdk ingat siapa dia...
Waktu sudah menunjukan pukul 23:45 wita,aku menanyakan knp blm tidur? Dg maksud bahwa ini adalah pertanyaan basa basi yg sudah waktunya utk diakhiri.
Tp dia malah menjawab belum ngantuk dan besok jg libur. Bahkan dia malah balik bartanya.
"Abang pasti blm ngantuk jg? Besok libur jg kan...??"
Aku baru ingat klo besok hari sabtu,hampir saja td aku mau bilang pamit tidur duluan krn besok pagi mau kerja.
Mau tdk mau,terpaksa aku jawab saja iya dan besok aku jg ngak ada rencana mau kemana-mana.
Ternyata dg jawaban aku td,dia makin semangat bercerita. Dia mulai menceritakan pengalamannya waktu mendaki gunung kerinci,gunung semeru,dan gunung rinjani.
Dia jg menanyakan aku sudah mendaki gunung apa saja selama berada di kalimantan..??
Aku mencermati ceritanya dg teliti,dg harapan dlm pesannya yg panjang lebar itu dia menyebut nama seseorang yg aku kenal.
Aku mulai mendapat sedikit informasi,mugkin dia jg seorang pecinta alam dan barangkali pernah ketemu waktu melakukan pendakian disebuah gunung yg mungkin saja aku lupa.
Aku makin merasa tdk enak hati,takut dikatakan sombong klo terus terang bilang aku lupa sm dia.
Aku menunggu dg sabar,barangkali dia akan menyebut nama organisasi pecinta alam yg diikutinya.
Setengah jam lg berlalu,tp itu semua tdk terjadi. Dia malah banyak bertanya tentang kesehatan jasmaniku.
Apa aku sudah mulai punya keluhan masalah lambung atau jantung?
Apa masih suka kopi dan begadang?
Rokok sehari berapa bukus?
Ketika aku jwb sudah tdk merokok lg,dia tdk percaya. Rasanya mustahil,karna rokok sudah jd aktivitas semua pemuda yg aktif.
Tdk ada yg mustahil,klo sudah ada niat,tp masih gagal,yg terjadi sebenarnya kita tdk sungguh-sungguh ingin lepas dr cengkraman rokok yg menjadi salah satu pembunuh kejam itu.
Tiba-tiba dia menanyakan apakah aku tdk pernah merasa takut,karena sudah melakukan dosa? Bukan dosa yg disengaja,tp semacam kekhilafan atau kekurang tahuan yg disebabkan karna kurangnya ilmu pengetahuan tentang agama.
Spontan aku terkejut dan lebih hati-hati lg utk menjawab. Aku mulai curiga. Skrg aku lebih banyak mendengar daripada bertanya.
Tp calakanya dia mengira aku sangat tertarik mendengar ceritanya.
Setengah jam lg berlalu,dia tdk henti-henti menyampaikan teori-teori tentang kesehatan, dosa,persahabatan,jodoh dan cinta.
Bahkan kini semakin melebar kemana-mana,sampai akhirnya dia bertanya.
Aku kapan nikah?
Udah punya calon apa belum?
Rencana masa depan apa...??
Sampai disitu aku sudah tdk bs lg menahan kesabaran,sudah hampir 2 jam org gila itu menyita waktuku.
Aku akhiri obrolan yg tdk jelas itu,aku hapus dia dr pertemanan,dan semenjak itu hidupku berubah...