Jakarta, CNN Indonesia -- Penasihat Kemenparekraf Dino Patti Djalal mengungkapkan sertifikat rumah Ibunya yang berada di Executive Paradise, Antasari, Jakarta Selatan, diduga telah dijarah oleh komplotan pencuri. Ia mengatakan secara tiba-tiba sertifikat rumah Ibunya telah beralih nama atas nama orang lain.
Dino enggan menyebutkan nama baru pemilik rumah yang dimaksud.

"Satu lagi rumah keluarga saya dijarah komplotan pencuri sertifikat rumah. Tahu2 sertifikat rumah milik Ibu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB, tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apapun dgn Ibu saya," ungkap Dino dalam akun twitternya @dinopattidjalal, Selasa (9/2) malam.


CNNIndonesia.com sudah memperoleh izin dari yang bersangkutan untuk mengutip cuitan tersebut.

Dino menduga komplotan pencuri sertifikat tanah melibatkan broker dan notaris bodong dalam melakukan aksinya. Menurut dia, komplotan tersebut juga menargetkan setidaknya empat rumah lain milik Ibunya.

"Paling sedikit ada lima rumah, karena Ibu saya di properti," kata Dino kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

Dino mengklaim sudah mengetahui komplotan pencuri sertifikat rumah Ibunya tersebut. Ia mengultimatum akan menyebarkan identitas pelaku sembari meminta aparat kepolisian mengungkap dugaan kejahatan yang menimpa keluarganya tersebut.

Ia meminta aparat kepolisian mengungkap dan menangkap aktor intelektual di balik penjarahan tersebut.

"Para sutradara komplotan sertifikat rumah keluarga sy kini sudah mulai bisa DIIDENTIFIKASI. Pada waktunya nanti akan saya sebarkan foto+ nama mrk," ucap dia.

Lebih lanjut, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) era Presiden SBY itu mengungkapkan satu orang broker sudah ditangkap aparat kepolisian. Namun, penangkapan terkait dugaan penjarahan terhadap rumah yang lainnya.

CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Juru Bicara Kementerian ATR/BPN, Teuku Taufiqulhadi, untuk meminta tanggapan atas peristiwa yang diungkapkan oleh Dino. Namun, panggilan telepon yang dilayangkan tidak memperoleh jawaban.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...uH7j1MogPhGm04


Orang sekelas Dito saja bisa kayak gini. Ada satu kasus di Cakung sertifikat tanah orang ternyata ada juga seritifkat tanah yg sama dengannya dan membuat tanahnya diserobot pihak baru. Hal ini menjadi perhatian di Twitter masalah mafia tanah di kementerian Agraria...
Apalagi mau sertifikat elektronik yang ada potensi koreksi pemilik tanah sehingga bisa dicaplok dengan mudah kalau masalah di kementerian saja belum selesai