Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ebipoAvatar border
TS
ebipo 
Tradisi Bodo Puli di Kabupaten Kudus

Sumber Gambar

Tradisi Menyambut Bulan Puasa Ramadhan
Bodo Puli di Kabupaten Kudus


Kita layak berterima kasih dan selalu menambah rasa syukur karena kita terlahir sebagai orang islam, orang islam yang lahir, berkembang, hidup dan nanti meninggal di Jawa (khusus) Indonesia (umum).

“Bodo Puli” adalah ungkapan rasa syukur orang jawa dalam menghormati, berserah diri dan menyiapkan diri memasuki bulan suci Romadlon, Bodo Puli dilaksanakan setiap tanggal 15 Sya’ban/ 15 Ruwah/malem nishfu sya’ban.

Para ‘alim menganjurkan untuk menggunakan malam nishfu sya’ban untuk mendekatkan diri pada Allah subhanahu wata’ala, karena dimalam itu Allah ta’ala menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, diterangkan juga sebagai malam digantinya buku catatan amal kita selama satu tahun.

Para leluhur kita menjadikan tradisi sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah ta’ala dengan membuatkan makanan yang biasanya dihidangkan pada saat pelaksanaan bodo puli, yang pertama Apem asal mulanya dari bahasa Arab Afuwwun artinya Pengampunan, kedua Puli dari kata arab Affuwwu lii yang artinya ampunilah aku.


Sumber Gambar

Secara umum Bodo Puli dijadikan symbol bagi orang jawa untuk selalu ingat pada sang pencipta yang maha luas pengampunannya (disimbolkan apem) dan permohonan ampunan kita (disimbolkan Puli) atas semua dosa yang kita lakukan, setiap orang mengaku salah dan mohon dimaafkan.

Puli sendiri memiliki makna ngumpulno sing do lali, yang berarti mengumpulkan orang-orang yang saling melupakan satu sama lain karena kesibukannya agar dapat bertemu, berkumpul, dan mengingat satu sama lain.


Sumber Gambar

Bodo puli dilakukan dengan masing-masing keluarga membuat puli, kemudian dibawa ke masjid atau musholla untuk saling ditukarkan dengan puli dari orang lain. Biasanya, para perempuan-lah yang membuat puli di rumah, kemudian para lelaki yang membawanya ke masjid atau musholla.

Cara para leluhur kita menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, sebelum memasuki bulan tersebut harus dibersihkan dan membersihkan diri terlebih dahulu dengan dikemas dalam kegiatan budaya Bodo Puli yang mana setiap orang saling berbagi makanan puli.

Leluhur kita menggunakan makanan sebagai sarana mendekatkan diri pada sang pencipta, karena makanan yang dimakan bisa menyimpan barokah ketika menjadi makanan barokah, masuk kebadan manusia menjadi manusia yang barokah, dan yang menyimpan barokah itu dijauhkan dari api neraka.


Sumber Gambar

Seperti halnya yang terjadi di Desa Loram Kulon Jati Kudus. Dimana setiap malam 15 bulan Sya'ban, ada peringatan Bodo Puli atau disebut Hari Raya Puli. Puli itu makanan dari nasi yang di olah menjadi jajanan, dengan di campur Bleng.

Kegiatan rutin ini di adakan oleh sebagian besar masyarakat di Loram, pelaksanaannya ada di Musholla atau masjid setempat. Pelaksanaan habis Magrib, masyarakat datang dengan membawa jajan Puli dan Apem serta jajan lainnya. Setelah itu jajanan/makanan di kumpulkan jadi satu untuk di bungkus dengan jumlah orang yang hadir.


Sumber Gambar



Sumber Gambar

Jadi tidak semua yang hadir bawa jajanan, kebanyakan ibu-ibu yang membawanya. Tetapi sebelumnya, sesepuh membaca do'a dengan membaca surah Yasiin 3 kali, setelah itu berdoa dengan doa khusus bulan Sya'ban. Setelah selesai jajan puli dan lainnya di bagikan ke penghadir.

Jadi, tiap bulan sya'ban tepatnya malam 15 Sya'ban di Loram Kulon akan penuh dengan Puli. MAu coba menukmati Bodo Puli? silahkan datang satu tahun lagi di Loram. Jangan lupa bawa Puli dan Apem.



Sumber : Bodo Puli, Ramadhan, Kudus
onik
nona212
khoirian
khoirian dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.8K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan