Assalamu'alaikum WR WB
Salam sejahtera bagi semuanya

Berjumpa lagi dengan saya amikurnia.
Salah satu momen yang paling ditunggu umat Islam adalah bulan ramadhan.

Bagaimana tidak?! Bulan ramadhan merupakan momen yang tepat untuk menahan nafsu lapar, dahaga maupun nafsu-nafsu lainnya yang timbul dalam angan-angan kita.

Sewaktu berbuka kita dianjurkan untuk memakan makanan dan minuman yang manis-manis, salah satunya yang cukup terkenal yaitu kolak.

Kolak merupakan merupakan minuman khas dari Indonesia, di Kediri biasanya minuman ini banyak dijajakan dan diperjualbelikan menjelang berbuka puasa.

Kolak memiliki berbagai macam varian, antara lain berisi ubi jalar, singkong, pisang hingga waluh alias labu.

Cara membuatnya pun sangat simpel, hanya dibutuhkan santan, pandan maupun gula kelapa.

Namun dibalik kenikmatan akan manisnya kolak, ternyata minuman ini menyimpan filosofi yang cukup mendalam.

Antara lain :

1. Makna Kolak Itu Sendiri.



Kolak menyadur dari ajaran wali songo, mengenai syiar dakwah. Karena banyak yang mengatakan berasal dari nama khala yang memiliki arti adalah kosong.

Jika dijabarkan dan diterjemahkan secara penuh, maknanya adalah kita sebagai manusia harus selalu mawas diri dan instrospeksi memperbaiki sifat buruk kita agar kita menjadi kosong akan dosa.
Kematian dengan kekosongan dosa menurut para wali songo adalah sebaik-baiknya akhir.

2. Pengingat Untuk Mendekatkan Diri Para Tuhan



Kolak adapula yang mengatakan berasal dari kata Khalako, ada pula yang bilang berasal dari Kholaqo. Kata-kata ini berasal dari seropan bahasa Arab yang bisa dijabarkan menjadi kata Kholiq atau Khaliq yaitu artinya adalah menciptakan, dan dari sini dapat diambil makna filosofinya.

Secara tidak langsung kolak menganjurkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Pencipta. Selain itu istilah ini juga ada yang mengartikan agar kita selalu mendoakan mereka yang telah meninggal, apalagi mendoakan leluhur yang sudah mendahului kita.

3. Ubi jalar.



Ubi bisa dibilang adalah yang paling identik dengan yang namanya kolak. Ubi dalam kolak ini juga punya filosofinya sendiri.

Menurut orang Jawa, ubi termasuk dalam jenis makanan Polo Pendem atau yang dapat tumbuh di bawah tanah. Maknanya yaitu, ketika kita menyantapnya, maka harus ingat jika suatu saat kita pasti akan dikunur dalam tanah seperti jenazah. Makanya kita selalu dituntut untuk mawas diri dan selalu berbenah.

4. Pisang Kepok.



Maknanya menuju kepada istilah kapok. Kapok adalah bahasa Jawa yang artinya adalah menyesal atau jera, dan tidak mau mengulanginya kembali. Artinya setiap kali kita menyantapnya, kita harus selalu mengingat kembali alias merenungkan kesalahan apa yang telah kita lakukan waktu lampau.

5. Santan.



Santan dalam bahasa Jawa disebut santen. Maknanya adalah sami-sami pangapunten yang artinya adalah saling memohon maaf.
Kuncinya yaitu mawas diri meminta melaaf jika merasa salah.

Itulah berbagai makna filosofis yang berasal dari sepiring kolak, rupanya leluhur mengajarkan kita melalui sebuah makna yang mendalam dibalik sebuah minuman.

Sekian artikel dari saya, apabila ada salah kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu'alaikum WR WB.