Assalamu’alaikum Wr.. Wb..
Setelah sekian lama menjadi SR, Saya ingin berbagi kisah, Mohon maaf jika tulisannya amburadul mohon dimaklumi hehe. Anggap saja ini fiksi biar tidak ada yang kepo hehe.
Apa yang kalian suka dari Senja?
Warnanya atau Langitnya?
Ahh.. kalian pasti suka semuanya, bukan?
Sama, aku juga menyukai-mu Senja.
Part 1
Juli, 20xx
Namaku Langit Anarghya, anak pertama dari dua bersaudara, aku tinggal bersama Ibu dan adik perempuanku. Saat ini aku baru saja diterima oleh salah satu SMA Favorit semua orang, namun bagi-ku biasa saja, semua sekolah sama.
***
Pagi itu aku dibangun kan oleh Ibu, agar bersiap menuju sekolah untuk mengikuti kegiatan perloncoan, kegiatan yang paling ku benci yaitu; MOS.
Quote:
“Bang, bangun. Ini udah jam 6 ntar abang telat lho” sambil menggoyang-goyangkan tubuhku
“Hmm… iya bu, ini abang udah bangun kok” ujarku sambil ngulet
“Cepet mandi, ibu tunggu dibawah sama Dinda” kata ibu sambil berlalu menuju kebawah
“Iyaa” Jawabku sambil berlalu menuju kamar mandi
***
Setelah mandi dan mengenakan atribut MOS yang membuat diriku saat ini seperti badut, aku bergabung menuju meja makan disana ada Ibu dan adikku, Dinda Asyiffa namanya.
Quote:
“Kamu udah kaya apa aja bang pake gituan Haha” Ibu menertawai pakaianku
“Iya, udah mirip kek banci dilampu merah Hehe” Ujar dinda menimpali
“Diem lu din, tau nih panitianya bu, udah gila kali mereka” Kataku sambil melihat rok rumbai dari tali raffia
“Tinggal puterin lagu Sajojo, nari deh hahaha”
“Terusin aja, ga gw anter lu ntar” ancam ku pada Dinda
“Ihhh… bu, liat nih abang ga mau anterin Dinda” rengek dinda, oh iya Dinda saat ini masih kelas 2 disalah satu SMP Negeri
“Udah jangan berantem, cepet abisin sarapannya” ujar ibu ku menengahi
***
Setelah mengantar Dinda, aku menuju ke sekolah diiringi lantunan music Coldplaydari speaker Mobilku, Oh iya aku sudah bisa mengemudi dari kelas 3 Smp, Jangan ditiru ya.
Setelah memarkirkan mobilku agak jauh dari sekolahan biar ga ketauan sama panitia Mos, aku bergegas menuju ke lapangan untuk berbaris karena sebentar lagi kegiatan akan berlangsung.
Ketika sedang berjalan puggungku ternyata ditepukin, oleh seonggok daging hidup.
Quote:
“Si anjing, ngapain lu dimari” kata Omes, perkenalkan sahabatku namanya Rey tapi sering dipanggil Omes, karena tingkat mesumnya ga ada yang ngalahin
“Ya sekolah bego, pan kemaren daftar ama lu dimari”
“Oh iya hahaha, di gugus berapa lu?"
“Gw 3 nih, semoga PG (Penjaga Gugus) nya cakep hehe”
“Setan, masih pagi udah bahas cakap cakep aja lu”
“Lu kaya ga tau ni sekolah aja, bibit unggul banyak men dimari haha”
“Serah lu dah” jawabku
Ga lama terdengar suara dari panitia mos kita diarahin berbaris sesuai gugus kita, gw ga tau kemana perginya si Omes setelah gw lihat sekeliling ternyata dia lagi Ngalusin peserta Mos gugusnya, setelah berbaris dimulai dengan acara pembukaan, pidato dari panitia hingga kepala sekolah, ditengah lamunanku ada yang ngomong dari samping.
Quote:
“Lama amat ni orang ngomong, udah panas nih, ya ga?” ucap salah satu anak disampingku
“Iya nih, eh nama lu siapa?” seraya mengulurkan tangan
“Gw Sandi, lu?” sambil menjabat tangan ku
“Gw Langit”
“Keren nama lu, jadi manggilnya lag atau ngit? Haha”
“Serah lu san haha” aku dan sandi mengobrol dari smp mana hingga bahas el classico ternyata Sandi seorang penggemar Real Madrid. Gw? Barcelona dong.
Setelah cukup lama dijemur kami akhirnya masuk ke kelas sesuai dengan gugus masing-masing, aku pilih duduk ditempat yang strategis yaitu di pojok belakang bersama sandi, kami pun berbincang hingga tiba-tiba satu kelas Hening karena kedatangan 3 Iblis yang akan selalu ada dikelas ini beberapa hari kedepan.
Quote:
“Pagi semuanya” kata salah satu PG menyapa kami
“Pagi” jawab kami serentak
“Heh! Jawab yang keras, masih pagi udah lemes aja kalian” Katanya dengan keras
“PAGIII” jawab kami lebih keras
“Nah gitu dong, harus semangat. Sebelumnya kami akan perkenalkan diri sebagai PG kalian beberapa hari kedepan, nama gw Senja Maheswari, ini Celia dan satu lagi Zahra” sambil menunjuk dua PG lagi
“Bro, kak Senja cantik ya hehe” kata Sandi kepadaku
Sekilas tentang 3 PG ini Celia dengan badan yang “imut” tingginya sekitar 155an cm dg kulit putih khas salah satu “etnis”, rambut sebahu dan pake bando. Zahra tinggi sekitar 160an cm dengan muka ayu khas jawa, pake jilbab, kulit kuning langsat ditambah bemper depan yg “waw”. Terakhir Senja, Tingginya 165an cm, rambut kecoklatan sepunggung digerai, kulitnya tidak seputih Celia, seperti wanita Indonesia umumnya, namun memiliki body yang Proper hehe.
“Iya” jawabku, sambil memperhatikan Senja yang mirip artis Olivia Jensen versi tirus
Setelah perkenalan PG dilanjutkan dengan perkenalan kami satu persatu maju kedepan hingga tibalah giliranku.
Quote:
“Halo semua” kataku menatap seluruh teman dikelas
“Halo” ucap mereka
“Perkenalkan, nama saya Langit Anarghya, Asal sekolah SMPN xx, ada yang ingin bertanya?” ujarku
“Pacar udah punya belom hehe” kata Kak Zahra
“Belom” tatapku kepada Kak Zahra
“Wahh.. masa sih ga percaya gw” kata Kak Celia
“Beneran kak”
“Yaudah duduk lo sana” kata Kak Senja ketus
Aku pun berlalu menuju kursi ku, lalu atas inisiatif para PG kami pun bermain games "udara darat laut", apesnya aku ga bisa jawab harus mendapat hukuman dan disuruh maju kedepan.
Quote:
“Sono maju haha” Ucap sandi kepadaku
“Iya, apes banget dah gw” cibirku
“Enaknya diapain nih?” Tanya Kak Celia kepada anak kelas ketika aku sampai didepan kelas
“Nyanyi aja nyanyi” ucap anak-anak
“Sesuai permintaan, lu nyanyi sekarang, bias main gitar ga? tuh ada gitar” ucap Kak Zahra sambil nunjuk dipojok sebelah lemari ada gitar yang entah punya siapa
“Bisa kak, lagunya bebas kan?” tanyaku kepada mereka yang hanya dijawab anggukan saja
“Langsung mulai bisa ga sih? Banyak Tanya lo” ujar Kak Senja yang entah kenapa sinis melihatku
“Oh oke” aku mulai memainkan gitar dan menyanyikan satu lagu Coldplay – Yellow
Mendadak semua hening memperhatikan aku bernyayi bahkan ke-tiga PG ini sepertinya khusyuk mendengarkanku, bell istirahat berbunyi tepat setelah aku bernyanyi dan Kak Senja langsung keluar meninggalkan kami semua.
***
Spoiler
“Bun, kamu apa kabar disana?”