Daging ayam




Berjumpa lagi di thread saya. Kali ini saya akan ngomongin tentang makanan. Siapa yang demen makan? Mayoritas demen ya? Apalagi kalau menunya menggugah selera. Kecuali sakit pasti ogah mau nyipin aja, apalagi menyantap gak selera.

Gan sist makanan apa sih yang kamu sukai? Kalau aku sih demen makan apa-apa asalkan halal dan dimakan gak muntah.

Oke, kalian pasti doyan ya sama daging. Mungkin kalau yang gak doyan punya penyakit tertentu.




Pasti ngiler ya kalau ngliat makanan? Kelihatannya enak tuh dan penyajiannya juga ok.

Kali ini ane akan membahas tentang daging ayam. O ya gan sist daging ayam itu banyak macamnya lho? Seperti daging ayam broiler, ayam kampung, dan ayam jago. Yang sering kalian makan pasti daging ayam broilerkan? Selain mudah didapat harganya juga murah meriah, semua kalangan dari kalangan menengah kebawah sampai menengah keatas gak keberatan untuk membeli.

Nah, kalau daging ayam kampung sebagian warga agak keberatan belinya. Jujur kalau tempat ane ayam kampung paling murah Rp.40.000,00 masih wujud ayam hidup. Coba dech kalau udah disembelih pasti harganya lebih mahal lagi. Itu ayam betina yang sudah pantas disembelih. Nah, kalau ayam broiler Rp.40.000,00 kurang udah dapat satu ekor utuh dan sudah disembelih. Tinggal masak aja.

Kalau ayam pejantan atau jago lebih mahal lagi Rp.70.000,00 baru dapat dan masih dalam keadaan hidup. Bisa dipikir saja kalau sudah disembelih dan mateng pasti lebih mahal lagi.



Itulah perbedaannya gan sist. Nah, kalau ayam pejantan sengaja diternak untuk disembelih karena pejantan gak bisa berkembangbiak. Udah ngertikan bedanya. Hampir sama, tapi beda.

Kalian lebih suka yang mana gan sist? Kalau aku suka ayam yang nyembelih sendiri, walaupun nunggu sekitar enam bulan baru bisa dipanen. Biar gedhe dulu gan sist, maklumlah ayam ane makannya cuman cari sendiri dan kadang makan makanan sisa manusia.



Referensi:
1. Opini pribadi
2. klik disini



Jogjakarta, 27062019