Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bangsajinAvatar border
TS
bangsajin
Bucailleisme
"Bucailleisme" (baca: bukaisme) adalah usaha kaum fundamentalis untuk mencari "keajaiban ilmiah" dalam Al-Qur’an—penemuan ilmiah modern yang ramalannya samar-samar dalam Al-Qur’an. Berikut adalah salah satu contoh yang biasa digunakan oleh Zakir Naik:
Quote:

Demikian juga, banyak klaim telah dibuat tentang Al-Qur’an meramalkan lubang hitam, embriologi, geologi dan astronomi. Maurice Bucaille adalah Tokoh yang menginspirasi term Bucailleism pertama kali. Beliau adalah bapak cocokmologi. Di Indonesia lebih dikenal dengan istilah cocoklogi atau cocokmologi.



Maurice Bucaille


Sejarah Bucailleisme

Ironisnya yang pertama kali memulai seluruh tren ini adalah seorang dokter non-Muslim Perancis. Maurice Bucaille, setelah dipekerjakan sebagai dokter keluarga untuk Raja Faisal dari Arab Saudi, menerbitkan sebuah buku berjudul The Bible, the Qur'ān and Science (Alkitab, Al-Quran, dan Ilmu Pengetahuan)di mana ia berpendapat bahwa Al-Qur’an itu dengan ajaibnya bersifat ilmiah, tidak seperti Alkitab. Setelah Bucaille, seorang politikus karismatik Yaman bernama Sheikh Abdul Majeed Zindani memulai "Commission on Scientific Signs in the Quran and Sunnah (Komite Mukjizat-Mukjizat Ilmiah dalam Quran dan Sunnah)" yang didanai dengan baik dan berpusat di Arab Saudi. Komite inilah yang menjadi pendukung utama Bucailleisme sedunia. Baru-baru ini, Zakir Naik di India dan Zaghloul El-Naggar di Mesir telah menyebarkan banyak bahan Zindani melalui stasiun televisi keagamaan. Komite Zindani mengundang para ilmuwan Barat ke sebuah konferensi dengan tiket pesawat kelas satu bagi mereka dan istri-istri mereka, kamar di hotel terbaik, imbalan sebesar $1000, dan jamuan makan dengan para pemimpin Muslim — seperti makan malam di istana di Islamabad dengan Presiden Pakistan Mohammed Zia ul-Haq tak lama sebelum kematiannya karena kecelakaan pesawat.7 Zindani berjanji kepada para ilmuwan semuanya bersifat "tidak memihak sama sekali" padahal ia sedang menjebak mereka supaya mengakui ilham ilahi dari berbagai ayat Quran. Zindani menggunakan rekaman video dari konferensi mereka untuk menghasilkan sebuah video bualan bahwa para ilmuwan Barat telah membenarkan adanya 'keajaiban ilmiah' dalam Al-Qur’an. Banyak peserta yang kecewa karena sampai tertipu sehingga membuat pernyataan yang membenarkan. Ilmuwan kelautan William Hay berkata, "Saya jatuh ke dalam perangkap dan kemudian memperingatkan orang lain supaya berhati-hati."8 Sebuah artikel di Wall Street Journal menggambarkan reaksi salah satu peserta konferensi itu:
Quote:


Zindani adalah seorang teman dan pembimbing bagi Sheikh Osama bin Laden, yang merupakan salah satu penggemar pertama Bucailleisme dan mendanai 'penelitian'nya. Dalam buku Zindani tentang Embriologi yang turut ditulisnya, Sheikh Osama bin Laden dinyatakan sebagai sponsor utama. Orang yang paling dicari di dunia telah secara teratur meminta bimbingan Zindani jika tindakan teroris yang direncanakannya sesuai dengan Islam, kata Yossef Bodansky, penulis biografi bin Laden. Hassan A.A. Bahafzallah berkata tentang hubungan Zindani dengan bin Laden, "Yang saya tahu adalah bahwa selama jihad di Afghanistan, Zindani dulu sering pergi mengunjunginya." Pada tahun 1995 Zindani mengundurkan diri dari Komite tersebut dan sekarang ini menjadi penasihat untuk sebuah negara bagian Islam di Yaman.


Masalah dengan Bucailleisme

Masalahnya, Bucailleisme menggambarkan Tuhan sebagai sosok yang lemah dan tidak mampu memberikan pesan yang jelas. Misalnya, jika Tuhan bermaksud untuk menyatakan bentuk bumi, kenapa Dia tidak menurunkan saja sebuah ayat yang berbunyi, "Apakah kamu tidak menganggap bagaimana kami membuat bumi tidak datar, namun sebuah bola, yang berputar mengelilingi matahari? " Atau jika Tuhan bermaksud untuk meramalkan televisi, Dia bisa dengan jelas mengatakan, "Manusia suatu hari nanti akan menonton gambar di kotak di tempat tinggal mereka." Sementara di sisi lain Tuhan berbicara dengan sangat jelas! Pertimbangkan Al-Imran ayat 2: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya." Sangat jelas sekali, tidak ada celah untuk berdalih. Jika Tuhan bermaksud supaya ilmu pengetahuan modern ada dalam Al-Qur’an, maka Dia akan sampaikan dengan cara yang sangat jelas sehingga tidak ada celah untuk sanggahan. Ayat-ayat yang disalahgunakan oleh para penganut Bucailleisme adalah panggilan bagi umat manusia untuk mempertimbangkan apa yang jelas-jelas ditunjukkan oleh alam—bahwa Penciptanya baik.
Kedua, Maulana Thanvi memperingatkan bahwa kita membahayakan kebenaran kitab suci jika kita menerapkannya ke teori-teori ilmiah masa kini yang dapat ditolak sepuluh tahun kemudian. Misalnya, Zakir Naik dengan bangga mengatakan bahwa Al-Qur’an dengan jelas menggambarkan Big Bang (meskipun ironisnya Big Bang pertama kali diusulkan oleh seorang pendeta Katolik yang sungguh). Karena masih belum ada dukungan penuh dari kalangan ilmuwan untuk teori Big Bang, apa yang terjadi jika sepuluh tahun kemudian teori tersebut ditolak? Maka para pengikut Bucailleime terpaksa menjadi bertentangan dengan "penemuan" mereka sebelumnya dan harus menemukan ayat baru yang mendukung teori terbaru.


Sumber
Di sumbernya tersedia bantahan-bantahan atas klaim Bucailleisme.
omcendolom emoticon-Cendol (S)

Respon cendekiawan muslim terhadap Bucailleisme
Batasan sains dan kitab suci menurut jumhur ulama (Agan tyrodinthor)
Sikap Islam terhadap ilmu pengetahuan
QS 27:88 itu kontradisi gak dengan sains modern? (Agan tyrodinthor)
Penjelasan singkat perbedaan Sains dan Kitab Suci (Agan stopmap.folio)
Diubah oleh bangsajin 09-01-2017 19:12
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
26.1K
116
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan